terjemahkan

Bacaan Hari ini

Minggu, 19 Mei 2013

My Last Day (Anime of Jesus Christ)

berkaah daleem semuaa..
Pada gimana kabarnya?? yg sehat tetep semangat yah ><,)o yang baru sakit mimin doain cepet sembuh deh abis itu boleh sakit lagi heheheh, nggak2 bercanda ._.v

Gimana nih? rajin ikut rosario di lungkungan kagak? upss keknya ada yang ga pernah keliatan deh ampe sekarang akwoakwoako. Gapapa yang penting kan rosario di rumah ya kan ya kan??

Kebetulan nih mimin lagi bosen liat film yang itu2 aja, pas iseng eh mimin nemuin anime keren nih, mungkin yang ga suka anime nyimak aja deh ya akwokaowkao
ini buat kalian yang (hampir udah) bosen ama film The Passion of The Christ yang diputer bolak balik dari stasiun tipi RCTI ampe stasiun lempuyangan * ლ(ಠ_ಠლ) pliisss dong min serius dikit napah*

oke oke lanjut ini dia screen shootnya


durasi anime nya 9 menitan doang pilem ntuh versi animasi khas Jepang (anime) yang berjudul “My Last Day” (Hari Terakhirku), itu sinopsisnya gini,, eheem kisab tentang penyaliban Tuhan Yesus dari sudut pandang si penjahat. Yuppss tul banget kalo kalian mikir si penjahat yang disalib di sebelah Yesus. Awal2nya ntar ada adegan tentara pada cabukin Tuhan Yesus, wuiih brutal beuudddzz. Si penjahat itu nyadar kalo Yesus itu ga bersalah, pokoknya seru dehhh akwoakwoa.

Buat yang mau mimin punya nih ><,)o
yang English Dub sama Japanesee Dub serah mo minta yang mana...
Sekian dulu berkah daleeem.
Ps: animenya HD semua, mimin ga ngoleksi yang dibawah 720p awkoakwoako *nyombong*

Kamis, 02 Mei 2013

DOA BAPA KAMI

Berkaaah daleemm Mimin mo apdet lagi
nihh copasnya doa-doa dari penjuru dunia biar pada rajin + nambah koleksi doa yuuuk mariiii

BAHASA LATIN

Pater noster
Pater noster, qui es in caelis;
sanctificetur nomen tuum;
adveniat regnum tuum;
fiat voluntas tua,
sicut in caelo et in terra.
Panem nostrum cotidianum da nobis hodie;
et dimitte nobis debita nostra,
sicut et nos dimittimus debitoribus nostris;
et ne nos inducas in tentationem;
sed libera nos a malo.
(Quia tuum est regnum, et potestas, et gloria in saecula.) Amen.


BAHASA PRANCIS
Notre Père qui es aux cieux!
Que ton nom soit sanctifié;
que ton règne vienne;
que ta volonté soit faite sur la terre comme au ciel.
Donne-nous aujourd'hui notre pain quotidien;
pardonne-nous nos offenses,
comme nous aussi nous pardonnons à ceux qui nous ont offensés;
ne nous induis pas en tentation,
mais délivre-nous du malin.
[Car c'est à toi qu'appartiennent, dans tous les siècles,
le règne, la puissance et la gloire. Amen!]

BAHASA JERMAN

Unser Vater im Himmel,
Dein Name werde geheiliget.
Dein Reich komme.
Dein Wille geschehe auf Erden wie im Himmel.
Unser tägliches Brot gib uns heute.
Und vergib uns unsere Schulden, wie wir unsern Schuldigern vergeben.
Und führe uns nicht in Versuchung,
sondern erlöse uns von dem Übel.
Denn dein ist das Reich und die Kraft und die Herrlichkeit in Ewigkeit.
Amen.

BAHASA SPANYOL

Padre nuestro, que estás en el cielo
Santificado sea tu nombre;
Venga a nosotros tu reino.
Hágase tu voluntad
En la tierra como en el cielo
Danos hoy nuestro pan de cada día.
Perdona nuestras ofensas,
Así como nosotros perdonamos a los que nos ofenden.
Y no nos dejes caer en la tentación;
Y líbranos del mal.
Tuyo es el Reino el Poder y la Gloria por siempre Señor,
Amen.


BAHASA IBRANI
אבינו Avinu
אבינו שבשמים Avinu shebashamayim, yitkadash shemekha.
יתקדש שמך Tavo malkhutekha ye’aseh r’tsonekha
תבוא מלכותך, יעשה רצונך ba’arets ka’asher na’asah vashamayim.
כבשמים כן בארץ. Ten-lanu haiyom lechem chukeinu.
את לחם חקנו תן לנו הים, u’selach-lanu et-ashmateinu ka’asher
וסלח לנו על חטאינו solechim anachnu la’asher ashmu lanu.
כפי שסולחימ גם אנחנו לחוטאים לנו. Ve’al-tevieinu lidei massah,
ואל תביאנו לידי נסיון, כי אם חלצנו מן הרע. ki im-hatsileinu min-hara.
Ki lakha hamamlakha vehagevurah
vehatiferet l’olemei olamim. Amen.

BAHASA JEPANG

天にまします我らの父よten ni mashimasu warera no chichi yo
ねがわくは御名をあがめさせたまえnegawaku wa mina o agamesasetamae
み国をきたらせたまえmikuni o kitarasetamae
みこころの天になるごとく、地にもなさせたまえmikokoro no ten ni naru gotoku, chi ni mo nasaetamae
我らの日用の糧を、今日も与えたまえwarera no nichiyō no kate o, kyō mo ataetamae
我らの罪を犯すものを、我らが許すごとくwarera no tsumi o okasu mono o, warera ga yurusu gotoku
我らの罪をも許したまえwarera no tsumi o mo yurushitamae
我らを試みにあわせず、悪より救い出したまえwarera o kokoromi ni awasezu, aku yori sukuidashitamae
国と力と栄えとは、限りなくなんじのものなればなりkuni to chikara to sakae to wa, kagirinaku nanji no mono nareba nari
アーメン āmen

BAHASA ARAB

ابانا الذي في السموات Abānā alladhī fī s-samāwāti
ليتقدس اسمك li-yataqaddasi 'smuka
ليات ملكوتك li-ya'ti malakūtuka
لتكن مشيئتك li-takun mashī`atuka
كما في السماء كذلك على الارض kamā fī s-samā`i, kadhālika ´alā l-ardi
خبزنا كفافنا اعطنا اليوم khubzanā kafāfanā a´tinā l-yawma
واغفر لنا ذنوبنا wa-ghfir lanā dhunūbanā
كما نغفر نحن ايضا للمذنبين الينا kamā naghfiru nahnu aydan li-l-mudhnibīna ilaynā
ولا تدخلنا في تجربة wa-lā tudkhilnā fī tajribatin
لكن نجنا من الشرير lākin najjinā mina sh-shirrīri.
آمين āmīn.

BAHASA MANDARIN

我们在天上的父, // Wǒmen zài tiānshàng de fù
愿人都尊祢的名为圣, // Yuàn rén dōu zūn mí de míng wèi shèng
愿祢的国降临, // Yuàn mí de guó jiànglín
愿祢的旨意行在地上, // Yuàn mí de zhǐyì xíng zài dìshàng
如同行在天上. // Rú tóngxíng zài tiānshàng
我们日用的饮食, 今日赐给我们, // Wǒmen rì yòng de yǐnshí, Jīnrì cì gěi wǒmen
免我们的债, // Miǎn wǒmen de zhài
如同我们免了人的债, // Rútóng wǒmen miǎnle rén de zhài
不叫我们遇见试探, // Bù jiào wǒmen yùjiàn shìtàn
救我们脱离凶恶. // Jiù wǒmen tuōlí xiōng'è
因为国度, 权柄, 荣耀, 全是祢的, // Yīnwèi guódù, quánbǐng, róngyào, quán shì mí de
直到永远. // Zhídào yǒngyuǎn
阿们! // Āmen







SURAT GEMBALA HARDIKNAS

berkah daleem semuaa admin kudet nih, gada yang ngasi req sih, yada nih mimin post in Surat Gembala tentang Hari Pendidikan

SURAT Gembala Uskup Agung Semarang ini akan dibacakan di gereja-geraja di seluruh Keuskupan Agung Semarang pada perayaan ekaristi Minggu Paska V hariSabtu-Minggu, 27 – 28 April 2013
“Kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh 13:35)
HARI Pendidikan Nasional dalam terang Sabda Tuhan
Saudari-saudaraku terkasih,
Pelopor pendidikan, Ki Hajar Dewantara lahir di Jogyakarta 2 Mei 1889. Tanggal kelahirannya, 2 Mei, dijadikan Hari Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara dikukuhkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden RI, Soekarno pada 28 November 1959.
Marilah kita jadikan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2013 kesempatan bagi kita untuk bersyukur kepada Tuhan atas partisipasi Gereja dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia (bdk. Pembukaan UUD 1945 alinea 4).
Kepada kita Tuhan Yesus, Sang Guru sejati, menyampaikan perintah baru: “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian juga kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh. 13: 34-35).
Dalam terang sabda Tuhan itu, marilah kita menyadari tanggungjawab Lembaga Pendidikan Katolik untuk menyelenggarakan “Sekolah Kasih” bagi para peserta didik.
Pendidikan tentu bukan hanya urusan sekolah, namun menjadi tanggungjawab orangtua dan Gereja secara bersama-sama. Masing-masing perlu menjalankan perannya dengan kerjasama yang sinergis. Dengan demikian Lembaga Pendidikan Katolik menjadi “Media Pewartaan Kabar Gembira, Unggul dan Lebih Berpihak kepada yang Miskin”sebagaimana ditegaskan dalam Pesan Pastoral Sidang KWI 2008.
Sejak awal karya misi di wilayah Keuskupan Agung Semarang, para misionaris perintis telah menyadari betul pentingnya pendidikan untuk mendampingi anak-anak, agar memiliki akal budi yang cerdas, hati penuh kasih dan jiwa merdeka serta tangan-tangan yang trampil bekerja. Kesadaran tersebut tetap dipelihara, dipertajam dan dikembangkan sampai sekarang ini.
Keuskupan Agung Semarang bersama dengan Yayasan Pendidikan Katolik milik Tarekat Imam, Bruder, Suster, Awam menyelenggarakan sekolah-sekolah Katolik pada jenjang Kelompok Bermain, TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Perguruan Tinggi. Sekolah-sekolah tersebut didirikan, diselenggarakan dan dikembangkan di atas dasar prinsip-prinsip pendidikan Katolik.
Keprihatinan
Apa partisipasi Gereja dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, kalau sekarang ini kita melihat realitas kehidupan bangsa yang sungguh memprihatinkan? Pada zaman kita begitu hebat ancaman yang dapat merusak anak-anak kita, bahkan sejak mereka berusia dini. Pengaruh jahat masuk dalam sanubarinya melalui lingkungan sekitarnya. Bagaimana mungkin orangtua dapat menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anak, kalau tidak ada cukup waktu untuk memperhatikan anak-anak? Kekerasan dalam keluarga bisa menjadi benih terjadinya kekerasan yang merajalela dalam masyarakat dewasa ini.
Keadaan itu diperparah dengan media komunikasi modern yang begitu berpengaruh bagi pembentukan kepribadian anak. Dunia menawarkan persaingan, kecepatan, kekerasan dan kebencian yang disiarkan melalui corong-corong media komunikasi yang tak terbendung. Sementara itu para pemilik modal dalam bidang komunikasi sibuk berlomba-lomba untuk mengeruk keuntungan bagi mereka sendiri.
Ancaman itu menjadi semakin nyata. Dewasa ini kejujuran tidak mudah ditanamkan dalam hati anak apalagi ketika bersekolah hanya dimengerti untuk mengejar nilai akademis. Kita harus waspada, ketidakjujuran adalah benih korupsi dan kehobongan publik dalam kehidupan bermasyarakat.
Ada pula upaya terencana untuk merusak anak-anak dengan narkoba.
Dalam realitas memprihatinkan itu Sekolah-sekolah Katolik harus menampakkan identitas dan perannya untuk mengembangkan semangat saling mengasihi. Keluarga telah menanamkan cinta kasih dalam hidup sehari-hari, Sekolah Katolik meneruskan dalam kerangka pendidikan karakter bagi peserta didik yang diasah bersama dengan teman-teman di sekolah, maupun dalam pergaulan hidup sehari-hari di rumah dan di tengah masyarakat. Sekolah-sekolah Katolik diharapkan mampu menerapkan pendidikan nilai yang membuat peserta didik mengalami pembelajaran yang Eksploratif, Kreatif, Integral dan Komunikatif.
Sekolah Kasih
Perintah baru yang disampaikan kepada kita oleh Sang Guru Sejati, Tuhan Yesus, meneguhkan kita untuk mewujudkan “Sekolah Kasih” di sekolah-sekolah Katolik. Kasih adalah bahasa universal untuk membangun persaudaraan sejati, persaudaraan yang dibangun di atas dasar kemanusiaan, yang terbuka pada panggilan Allah, agar setiap orang menjadi anak-anak Allah. Persaudaraan itu melewati batas-batas suku, agama, ras dan golongan. Sungguh indah bila persaudaraan sejati tersebut terwujud di sekolah-sekolah kita. Bila persaudaraan atas dasar kasih itu terjadi, masih sangat mungkin pada zaman kita sekarang ini “Ia membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman” (bdk. Kis. 14: 27). Sekolah Katolik menjadi perwujudan semangat Injil untuk pewartaan iman dan nilai-nilai Kekatolikan.
Tuhan Yesus Kristus telah menjadi teladan yang unggul dalam mengasihi kita dengan memberikan nyawa-Nya untuk keselamatan kita. Tuhan telah membentuk hati kita agar memiliki kehendak kuat untuk mewujudkan cita-cita kehidupan. Tuhan telah pula memberi daya kekuatan yang memberdayakan kita untuk menjadi manusia dewasa. Tuhan adalah Guru, Pengajar, Pendidik serta Pamong yang baik bagi kita para murid-Nya, agar kita mampu saling mengasihi. Diperlukan sinergi antara keluarga, komunitas, lingkungan, Gereja dan sekolah untuk mewujudkan Sekolah Kasih di lingkungan masing-masing.
Inspirasi dari Ki Hajar Dewantara dapat menjadi pintu masuk bagi para pendidik, orangtua dan keluarga mengembangkan sekolah kasih dengan bersedia “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri andayani”.
Para pelaku pendidikan di sekolah-sekolah Katolik hendaklah selalu mengusahakan terwujudnya semangat Sabda “Biarkan anak-anak datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka ….” (Mk. 10:14).
Para Pendidik bertugas mengantar anak-anak datang kepada Sang Guru Sejati, Yesus Kristus.
Dengan membangun sekolah Katolik menjadi sekolah bagi para murid untuk saling mengasihi, kita berpartisipasi untuk menggarap realitas kehidupan bangsa yang sungguh memprihatinkan terutama melalui pendidikan. Bila kita sekarang ini menabur benih kasih dalam hati anak-anak kita, kita akan menuai damai. Akan tetapi bila kita sekarang ini menebar angin kebencian, kita akan menuai badai, yang memporak porandakan persaudaraan.

Ucapan terimakasih dan penghargaan
Saudari-saudaraku terkasih,
Kita semua, dalam tugas kita masing-masing, mengemban tanggungjawab untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan dengan menanamkan nilai baik, benar dan indah dalam keluarga, komunitas, dan sekolah-sekolah yang dipercayakan kepada kita. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan:
kepada para orangtua yang menyadari dan melakukan peran sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anak, terutama dengan teladan nyata dan meluangkan waktu untuk mendampingi kehidupan harian anak-anak;
· kepada para guru, pengajar, dosen yang dengan tekun dan setia secara kreatif selalu berusaha untuk meneruskan nilai-nilai kehidupan pada para perserta didik;
· kepada para pengurus Yayasan dan Lembaga Pendidikan Katolik yang tergabung dalam MPK (Majelis Pendidikan Katolik) dan BKS (Badan Kerjasama Sekolah-Sekolah), yang dengan gigih mendampingi sekolah-sekolah dalam mengemban perutusan menjadi pewarta kabar gembira kepada orang miskin melalui Sekolah Katolik.
· kepada para karyawan kependidikan yang dengan berbagai macam cara mendukung pendidikan Katolik;
· kepada Tim Peduli Pendidikan (TPP) di empat Kevikepan dan para pemerhati pendidikan yang peduli pada pastoral pendidikan dengan memfasilitasi pembenahan dan perubahan pendidikan Katolik; juga paroki-paroki yang mempunyai komitmen melanjutkan menyelenggarakan sekolah Katolik sebagai media pewartaan dan pencerdasan peserta didik kendati telah ditutup oleh yayasan induknya.
· kepada Anda semua yang bekerja dalam lembaga pemerintahan maupun masyarakat, yang memperlakukan pendidikan Katolik sebagai mitra untuk mencerdaskan kehidupan bangsa;
· kepada Anda yang mengusahakan pendidikan kader melalui latihan-latihan yang sungguh berguna bagi pembentukan kepribadian yang utuh;
· kepada anak-anak, peserta didik pada jenjang Kelompok Bermain, TK, SD, SMP, SMA, SMK dan Perguruan Tinggi yang dengan semangat dan hati terbuka mengolah nilai-nilai yang baik, benar dan indah menjadi sikap hidup membangun persaudaraan sejati.
Sebagai Uskup, saya berharap “Anak-anakku, bukalah hatimu bila Tuhan memanggilmu untuk menjadi imam, bruder atau suster yang membaktikan hidup seutuhnya kepada Tuhan”.
Ambillah waktumu untuk secara khusus pernah memikirkan jalan panggilan ini. Apabila Tuhan menghendakinya, mengapa tidak? Bagi anak-anak yang sudah menjalani Ujian Nasional, tetaplah semangat dalam membekali diri dengan belajar untuk hidup. Sedangkan bagi anak-anak yang masih akan menjalani Ujian Nasional dan tes kenaikan kelas, ketekunan kalian dalam belajar akan memberikan hasil yang bermanfaat bagi masa depanmu.
· Kepada Tim Kerja Pendampingan Keluarga di paroki-paroki serta Komisi Keluarga Kevikepan dan Keuskupan, yang dengan tekun – setia mencari cara dan peluang agar keluarga-keluarga Katolik menyadari perannya sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Perlu dipersiapkan kader penggerak keluarga di Paroki sampai ke Lingkungan dengan memanfaatkan modul pendampingan yang sudah ada serta mengadakan pelatihan hingga para kader itu trampil berkiprah.
Ajakan dan harapan
Saudari-saudaraku terkasih,
Saya mengajak dan berharap pada seluruh umat, terutama para orang tua, baiklah untuk memilihkan Sekolah Katolik yang mengedepankan pendidikan karakter sebagai tempat pendidikan bagi putra-putri Anda, jangan sampai memilih sekolah karena gengsi atau karena biaya yang tampaknya lebih murah bahkan dengan iming-iming “Sekolah Gratis”. Kita wajib mengusahakan pendidikan yang terbaik bagi putra-putri kita.
Kita berharap, agar upaya kita bersama membangun Sekolah Katolik menjadi Sekolah Kasih menjadi bagian penting dari gerakan atau proses transformasi hati yang membuat setiap orang dipenuhi dengan kasih. Bila hati kita penuh dengan kasih, maka mata kita mampu melihat semua orang di sekitar kita sebagai saudari atau saudara kita. Dengan demikian kita juga mampu “melihat langit yang baru dan bumi yang baru” (Wahyu 21: 1).
“Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara”, demikianlah nasehat Paulus dan Barnabas pada jemaat Gereja Perdana (bdk. Kis. 14: 22). Seturut teladan mereka, mari kita mengubah ancaman menjadi peluang, mari kita mengajak setiap orang masuk Kerajaan Allah melalui pendidikan, mari kita mengembangkan Sekolah Katolik menjadi Sekolah Kasih. Selamat bekerja dan selamat berjuang.!!
Salam, doa dan Berkah Dalem,
Semarang, 21 April 2013
Pada Hari Minggu Panggilan
+ Johannes Pujasumarta
Uskup Keuskupan Agung Semarang

Selasa, 23 April 2013

Who is Yohanes Bosco?

Berkah daleeem semuaaa welcome 1st official page Santo Yohanes Bosco Paroki Sedayu Bantul Yogyakarta. Postingan kali ini bahas ini aja deh,, pada kenal belum sama Santo Yohanes Bosco? Siapa sebenarnya beliau??

Santo Yohannes Bosco itu turun kedunia ciaelah apaan sih, pada 16 Agustus 1815 dan beliau meninggal pada 31 januari 1888 ketika itu umur 72 tahun) Beliau akrab dengan sebutan Don Bosco berprofesi sebagai pendidik(kurang tau guru ato dosen ato tentor) dan juga sebagai pastur. Ia mendirikan Kongregasi istimewa untuk melayani kaum muda yang bernama Serikat Salesian. Sekarang Kongregasi ini udah nyebar keseluruh penjuru dunia lho sobat semua.
Pengalaman hidupnya membuat dia bertekad untuk menjadi bapak, sahabat dan guru bagi anak-anak yang diasuhnya. Ia kehilangan ayahnya, kehilangan Luigi Comollo sahabat karibnya dan kehilangan Don Calosso yang menjadi gurunya. Karena itu selain dijuliki sebagai 'Bapak Kaum Muda', Don Bosco juga dijuliki sebagai 'Bapa, Guru dan Sahabat kaum muda'.
Yohanes Bosco merupakan satu-satunya Orang Kudus yang mempunyai hampir 20 orang pengikut berusia muda (kurang dari 20 tahun) yang diakui oleh gereja dan sedang menjalani proses untuk menjadi orang kudus. Tidak heran jika gereja pun mengangkatnya sebagai Pelindung Kaum Muda.
Salah satu pengikut dari Don Bosco yang cukup terkenal adalah St. Dominic Savio yang merupakan Orang Kudus non-martir yang paling muda usianya ketika ia wafat ketika berusia 14 tahun dan merupakan salah seorang murid yang mendapat pengajaran langsung dari Yohanes Bosco. Salah satu orang kudus lain yang menjadi pengikut dari Yohanes Bosco adalah Laura Carmen Vicuna yang lebih dikenal dengan Laura Vicuna yang juga wafat pada usia 13 tahun.

Nih penampakannya Santo Yohanes Bosco


Setelah ditahbiskan menjadi Imam pada usia 26 tahun, Don Bosco banyak berkarya di bidang pendidikan kaum muda terlantar di kotanya. Sejak masih muda, dia memang sering mengumpulkan anak-anak. Awal mula karya Don Bosco untuk anak terlantar terjadi ketika suatu pagi, dia sedang bersiap-siap merayakan Ekaristi, lalu datang seorang anak gelandangan. Don Bosco memberikan perhatian kepada anak tersebut sehingga dia merasa senang dan berjanji akan datang kembali. Beberapa hari kemudian, anak itu kembali membawa teman-teman gelandangan lain yang berpakaikan kumal, berwajah lesu, kelaparan, kurang sopan, dan kasar dalam bertutur kata. Don Bosco tetap menerima mereka dan sejak saat itu, ratusan anak muda berkumpul setiap hari di kapel dan pada malam hari mereka menuntut ilmu di sekolah yang dibuka khusus untuk mereka.




Gimana? udah sedikit kenalkan, ama Santo Yohanes Bosco? ngomong-ngomong kok adminnya bisa tau banyak yah???

Yaiyaaaalaaahh orang sebagian besar copas sumber ini nih ------>> WIKIPED

oke segini dulu, salam sehat berkah dalem :)